Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

HIKMAH BERIMAN KEPADA TAQDIR

Gambar
HIKMAH BERIMAN KEPADA TAQDIR Oleh : Ma'ruf Zahran Beriman kepada taqdir merupakan rukun iman yang terakhir, keenam. Mengingat kepentingan (urgensitas) dan kebermaknaan (signifikansi) taqdir dalam menawarkan sikap hidup yang damai (peace, salam). Salah satunya adalah dengan beriman kepada taqdir baik dan beriman kepada taqdir buruk dari Allah Ta'ala (wal qadri khairihi wa syarrihi minallahi ta'ala). Semua yang datang dari Allah SWT merupakan kajian hakikat yang tidak bisa dipungkiri, sebab tiada kekuatan makhluk untuk berkerja, bertenaga, berdaya, berupa (la haula wala quwwata) ucapan ini merupakan titik awal, titik tengah, titik akhir simpul-simpul inti beragama Islam (agama penyerahan diri kepada Allah SWT) berupa meniadakan (nafi), hakikatnya tiada diri berharta, tiada diri bertahta, tiada diri berpunya, tiada diri bertenaga kecuali dengan Allah (illa billah). Kemudian beragama Islam juga menuntut penganut dan pemeluknya untuk tunduk, patuh kepada Allah SWT berupa s

MILAD HARI SANTRI

Gambar
  MILAD HARI SANTRI Lembaga pendidikan dan perguruan bercorak lokal keagamaan di Nusantara dan telah menjalani eksistensi berabad-abad adalah pondok pesantren. Tradisi pesantren yang mulanya adalah warisan nenek moyang bangsa Indonesia dalam menyampaikan ilmu. Pesantren menjadi wadah yang lahir dari rahim masyarakatnya sendiri, akar rumput. Secara alami dia seirama dengan nilai-nilai luhur masyarakat pedesaan yang homogen. Homogenitas dalam bentuk profesi seperti petani, nelayan atau buruh, homogenitas dalam kesamaan perilaku keagamaan beserta sifat-sifat luhur seperti kesederhanaan, keikhlasan, kepedulian, rendah hati. Dinamisasi dan mobilisasi pesantren tumbuh-berkembang dengan sangat cepat dalam merespon situasi dan kondisi zaman. Hal ini sesuai dengan kaedah yang dianut para santri: "Almuhafadzatu 'alal qadimish-shalih, wal-akhdzu   bil jadidil ashlah," artinya: menjaga hal-hal lama yang bersifat baik, dan mengambil sesuatu yang baru bersifat lebih bai

BERAGAMA YANG TULUS

Gambar
  BERAGAMA YANG TULUS Beragama bukan sekedar persoalan tentang label. Labeling merupakan sesuatu yang dilekatkan, ditempelkan, melainkan mesti inherent   atau sesuatu yang datang dari dalam jiwa penuh ketulusan, keheningan, kejujuran, supaya tidak berdampak letih beribadah yang hanya menyisakan kekecewaan beragama. Memang, beragama bersumber dari dimensi dalam (esoteris) dan bersumber dari dimensi luar (eksoteris) diri, diri tubuh dzahir jasmani dan diri tubuh batin rohani. Keduanya adalah entitas yang tidak bisa dipisahkan, walau   bisa dibedakan, tidak bisa disatukan tetapi saling berhampiran. Dua tinjauan karakter beragama ini sangat penting dengan tidak mementingkan satu dimensi dan kurang mementingkan dimensi lain. Tawassuth dan tawazun (saling keterlibatan dan saling keseimbangan) pada dimensi esoterik (hakikat) dan dimensi eksoterik (syariat) pada aplikasinya selalu berhubungan saling menasehati dan saling memberi arti. Keterlibatan dan keterhubungan ini, AlQuran

AYAH

Gambar
AYAH Ma’ruf Zahran Orang tua banyak memiliki arti ketika dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Orang tua yang dimaksud dalam tulisan ini terdapat empat status orang tua. Pertama, adalah orang tua yang telah melahirkan, membesarkan, mengasuh, merawat, mendidik, mengarahkan, memenuhi kebutuhan jasamani dan rohani anak. Kategori orang tua pertama ini berlaku pada orang tua kandung, orang tua tiri, orang tua angkat. Kedua, adalah orang tua dalam hubungan mertua atau orang tua dari istri atau suami akibat logis dari sebab hukum pernikahan. Ketiga, orang tua dalam arti orang tua pendidikan atau orang tua perguruan, setiap orang yang dilahirkan dari rahim pendidikan pasti dia anak kandung pendidikan. Bila disebut orang tua kandung dan mertua sangat dominan mereka adalah orang tua jasmani, sedang bila disebut orang tua pendidikan selalu berkonotasi orang tua rohani. Keempat, orang tua yang usianya lebih tua dalam tinjauan umur (kelahiran). Sungguh hari ini peran posisi dar

AKHLAK 8 KASIH SAYANG

Gambar
AKHLAK 8 KASIH-SAYANG Ma'ruf Zahran Kekerasan yang menyeruak akhir-akhir ini supaya tidak menjadi viral dan icons bagi penutup tahun 2022. Telah memprihatinkan bagi para netizen dunia mengenai tayangan-tayangan kekerasan (vandalisme) di tempat-tempat yang berlabel pendidikan sekolah dan pesantren. Tentu ada yang keliru dalam penyelenggaraan sekolah dan pesantren, bukan pada rumusan visi dan misinya. Atas nama pendidikan jangan ada kekerasan, selain kekerasan tidak menyelesaikan masalah, kecuali kebencian dan dendam, adalah kekerasan juga mendatangkan mala-petaka, musibah dan menjauhkan rahmah (kasih-sayang), maghfirah (ampunan) dan irsyadah (petunjuk) dari Allah SWT Ar-Rahim. Ternyata,  kekerasan dalam pendidikan dan pelatihan hanya akan melahirkan paham kekerasan baru (new vandalism) yang lebih sadis dan lebih bengis, tidak berperi kemanusiaan, tidak berperi persatuan, tidak berperi kerakyatan, tidak berperi keadilan yang semakna tidak berketuhanan yang maha esa, sama dengan tidak

AKHLAK 7 - JUMAT UTAMAKAN SHALAWAT

Gambar
  AKHLAK 7 JUMAT UTAMAKAN SHALAWAT Ma’ruf Zahran Saat dahulu sebagian besar kesibukan mencari nafkah tidak melalaikan dengan dzikrullah. Berbanding lurus antara kesibukan dengan keinginan, semakin besar keinginan semakin besar pula kesibukan, menjadi sama antara manusia dan kesibukan tanpa jeda antara keduanya. Kesibukan telah banyak menyita waktu untuk mengejar mimpi dan harapan, meski kadang mimpi belum terwujud atau harapan telah kandas. Untuk bisa menilai diri dan kesibukan, manusia harus bisa keluar dari penjara waktu dan ruang (out of body). Roda kehidupan yang pasti telah Tuhan tetapkan dalam kalamullah suci surah Yasin (36) ayat 44: "Kecuali rahmat dari Kami supaya kamu dapat menikmati hidup (di dunia) sampai batas waktu yang Kami tentukan (ajal)." Allah SWT telah memilihkan hari jumat untuk ummat berkumpul (Arab: jumu'ah). Setiap ada perkumpulan (jamaah) mempersyaratkan kehadiran imam (pemimpin), mursyid, murabbi, mu'allim, mudarris. Deraj