Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

KAJIAN JTA 8 - IDULFITRI HARI PENGENALAN DIRI

Gambar
  KAJIAN JTA 8 IDULFITRI HARI PENGENALAN DIRI Oleh Ma'ruf Zahran Kesadaran bahwa kita akan kembali, itulah makna lain dari idulfitri, idulfitri yang menarik jiwa kita pada masa awal kejadian (flashback). Supaya tidak kecewa saat menjalani panggung sandiwara, gurunda Syekh Usman al-Muqaddas menggambarkan seorang pemain film dengan peran tokoh utama kebaikan yang memberantas kejahatan, sedang penonton sangat asyik bahkan menjiwai film tersebut dalam arti "menjagokan anak muda" dalam jalannya alur penokohan yang sangat dibanggakan penonton, katakan "si buta dari gua hantu yang sakti," atau "zero" seorang pahlawan tangkas tanpa terkalahkan, bahkan setiap kali dia melumpuhkan lawannya, dari ujung pedang yang melukai lawan, dia tulis huruf z. Z artinya lawan terkapar di tangan zero. Apabila jiwa pemain sinetron telah masuk ke dalam jiwa penonton (transfer spiritual), bila jiwa artis sinetron pindah ke jiwa penonton, maka hilanglah keadaan asli jiwa penon

KAJIAN JTA 6 - IKHTIAR MENCAPAI AL-QADAR

Gambar
  KAJIAN JTA 6 IKHTIAR MENCAPAI AL-QADAR Oleh Ma'ruf Zahran Al-Qadar datang adalah hidayah al-Lathif yang datang berupa ilham taqwa yang bertujuan membersihkan jiwa-jiwa pada malam itu, karena malam al-Qadar (malam kemuliaan) sesifat dengan malam   al-Mubarak (malam Tuhan memberi berjuta kebaikan tanpa bisa dihitung), malam as-Sakinah (malam ketenangan), malam as-Sa'adah (malam kebahagiaan), malam asy-Syarafah (malam kehormatan), malam mahmudah (malam keterpujian), malam al-Quddus (malam suci). Klasifikasi nama   malam-malam tersebut dapat ditemukan dalam al-Quran dan al-Hadits. Seseorang pasti tidak akan tersampaikan atau tidak memperdapati malam tersebut tanpa wasilata wal fadhilah (keterlibatan, keterhubungan, dan keutamaan) dari shahibusy-syarafah (pemilik kehormatan). Sebab, curahan kehormatan langsung dari yang maha pemilik al-Malikusy-syarafah, itulah Rabulmalikul-haqqul-mubin. Disinilah rahasia memperoleh malam al-Qadar sehingga umat tahu di mana letak kuncinya, kun

KAJIAN JTA 5 - MEMBUKA MAKNA KALIMAT ISTIRJA'

Gambar
  KAJIAN JTA 5 MEMBUKA MAKNA KALIMAT ISTIRJA' Oleh Ma'ruf Zahran ISTIRJA' bisa juga disebut dengan kalimat arja' artinya kalimat pengembalian dari Asal kembali kepada Asal. Kalimat istirja', datang-pulang, atau hidup-mati ini biasanya hanya diucapkan saat mendengar atau melihat ada orang yang wafat. Pembatasan penggunaan kalimat ini tidak ada salahnya, pembatasan yang boleh jadi disebabkan oleh terbatasnya pemahaman terhadap kalimat tersebut. Padahal, setiap hari manusia berada dalam dua keadaan ini, adalah keadaan bangun dari tidur, dan tidur dari bangun, kondisi datang hakikatNya adalah Dia yang mendatangkan, dan kondisi berpulang dipulangkan kepadaNya. Filosofi dari kalimat istirja' dalam uraian dapat dibagi dua. Pertama, innalillahi. Innalillahi bisa dimaknai   dengan makna syariat yaitu sesungguhnya kami berasal dari Allah. Namun secara hakikat dimaknai bahwa segala sesuatu yang datang   pada jati diri seluruh tingkatan alam yang tujuh berasal dari panc

KAJIAN JTA 4 - TANPA HISAB

Gambar
  KAJIAN JTA 4 TANPA HISAB Oleh Ma'ruf Zahran Kelas-kelas manusia di hadapan Tuhan sangat beragam. Sebagai tamsil, seorang karyawan yang dipinjamkan rumah oleh majikannya dengan catatan bahwa karyawan harus bekerja kepada majikan. Bertahun-tahun sudah bekerja dan menempati rumah tersebut. Ada beberapa kemungkinan yang terjadi pada diri karyawan. Boleh jadi karyawan merasa betah di rumah yang dipinjamkan, lalu lupa bahwa statusnya sebagai peminjam, serta merasa telah memiliki rumah dan memiliki pekerjaan, sehingga lupa bahwa statusnya hanya karyawan yang digaji. Tiba waktunya, majikan akan menarik semua yang telah dia berikan. Kemudian si karyawan menuntut balik kepada majikan, dan menghitung apa yang telah diperbuatnya berupa kebaikannya. Mungkinkah tipe ini bisa terjadi? Terjadilah arena perhitungan "baik-buruk" dan "untung-rugi." Bahkan sampai kepada perhitungan "bunga berjalan." Sangat alot perhitungan tersebut, bisa sampai mendatangkan saksi ku

KAJIAN JTA 3 - MENOLONG ALLAH

Gambar
  KAJIAN JTA 3 MENOLONG ALLAH Oleh Ma'ruf Zahran "MENOLONG ALLAH" merupakan kalimat yang ironi (tidak biasa), kalimat tersebut termasuk dalam kalimat yang "tidak beradab" atau telah keluar dari adat (kharijul 'adah). Tetapi benarkah? Uraian dibawah ini ingin mengulasnya. Asy-Syakur adalah nama Tuhan yang maha berterimakasih, berterimakasih kepada nabiNya, waliNya, abdiNya. Jadilah wali Allah (jamak auliya Allah), jadilah 'abdun (jamak 'ibad) Allah SWT, dua sebutan nama yang sangat mulia di sisiNya, dua kesayanganNya, sebagai "rumah hati" untuk Dia menurunkan lapangan-lapangan hidayah.   Dua insani inilah wali dan status kewalian, 'ibadi dan status kehambaan, dua status yang mendapat amanah guna meneruskan "ilham-ilham qudsiyah dan irsyadah karamiyah sampai panggung sandiwara dunia berakhir (the end). Ketika wahyu kenabian telah terputus, Tuhan sambungkan dan hubungkan ajaran-ajaranNya diantara manusia melalui wali-waliNya. Sebab, p

KAJIAN JTA 2 - MENYELAMI ARTI IDULFITRI

Gambar
  KAJIAN JTA 2 MENYELAMI ARTI IDULFITRI Oleh Ma'ruf Zahran TIDAK ada salahnya jika perayaan Idul Fitri diartikan sebagai hari kemenangan. Walaupun sebenarnya kemenangan umat telah dipastikan Tuhan sejak awal, bahkan sebelum alam raya ini tercipta dengan bismillah. Bukankah di dalam sebutan syariat bismillah merupakan ketiadaan sebutan hakikat bismillah. Hakikat di dalam bismillah adalah terdapat   Nur Muhammad SAW yang terpandang adalah Dia Allah yang   Adz-Dzahir, Al-Bathin, Al-Awwal, Al-Akhir, Al-'Alim pada tiap-tiap sesuatu. Bismillah yang dapat dirapat dengan bi (dengan atas kecintaanKu kepada hambaKu, rasulKu, kekasihKu) kemudian tertulis namaKu. Bi (dengan kemuliaan kekasihKu), lalu terjadi semua yang ada di langit dan bumi yang bersalam-bersalamat dengan Rasulullah (birasulillah), selanjutnya terbukalah rahasia ismullah   (sir nama Allah). Dengan dan atas ridha kekasihKu, Aku (Allah) akan ridha, demikian pula sebaliknya. RAHASIA (sir jamak asrar) bacaan basmalah adalah

KAJIAN JTA 1 - MENYELAMI RAHASIA SIFAT KERASULAN MUHAMMAD SAW

Gambar
  KAJIAN JTA 1 MENYELAMI RAHASIA SIFAT KERASULAN MUHAMMAD SAW Oleh Ma'ruf Zahran TERIMA kasih penulis haturkan dalam untaian permata kata yang bermula basmalah, hamdalah, shalawatullah kepada Maha Pencipta, dan teriring kepada hasil karya ciptaNya yang termulia, Nur Muhammad SAW. Terima kasih terhaturkan pula pada guru-guru mulia Syekh Amri bin Ja'far sebagai guru besar Jama'ah Tauhidiyah Ahadiyah (JTA),  Syekh Ja'far bin Ibrahim sebagai penasehat dan guru JTA, Syekh Usman bin Melek sebagai guru langsung bagi penulis dan guru seluruh JTA umumnya, dan JTA khususnya wilayah Pontianak dan Kubu Raya. Penulis memohon kepada Allah dan Rasulullah bahwa sungguh untuk seluruh tulisan ini dihadiahkan kepada gurunda-gurunda yang telah mendirikan, mengarahkan, mengasuh, membina JTA, semoga menjadi amal jariyah yang berkesinambungan. Semoga selalu dicucuri, diguyur hujan rahmat dariNya. Rasulullah SAW adalah pembawa ajaran yang sah dan resmi dari Allah SWT, dengan demikian seluruh