Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2023

CAHAYA SEGEDONG 13

Gambar
  CAHAYA SEGEDONG 13 HIJAB Oleh Ma’ruf Zahran Abad ke-7 Masehi terdapat fakta yang menyebutkan Islam pertama kali masuk ke wilayah Nusantara. Nusantara meliputi daerah kepulauan Melayu dan masyarakatnya sepanjang penggunaan bahasa Melayu dipergunakan. Pengguna bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar di wilayah Pilipina Selatan, Thailand, Singapura, Malaysia, Brunai, Birma dan Srilangka. Teori Arab mengatakan bahwa Islam pertama kali masuk pada abad ke-7 melalui para pedagang dan berkembang pesat pada abad ke-13. Fakta perkembangan menunjukkan bukti telah berdirinya kerajaan Islam di Nusantara. Sedang pada abad ke-16 datanglah para penjajah Belanda dengan alibi (alasan) perdagangan melalui kompeni dagang VOC. Kompeni dagang VOC ke Indonesia berubah membawa misi penjajahan (dari kompeni menjadi koloni). Kolonial (daerah jajahan) Belanda adalah Nusantara khususnya dari Sabang sampai Merauke membawa semboyan 3 G. G 1. Glory artinya kejayaan. G 2. Gold artinya emas atau kekayaa

CAHAYA SEGEDONG 12

Gambar
  CAHAYA SEGEDONG 12 KALIMAH HAUQALAH Oleh Ma’ruf Zahran Tingkatan tujuh petala langit adalah makhluk yang menggambarkan makhluk ketinggian, tingkatan tujuh petala bumi adalah makhluk yang menggambarkan makhluk kerendahan, keduanya bukan Tuhan, tetapi langit dan bumi merupakan ayat-ayat Tuhan. Langit-bumi, malam-siang adalah ayat-ayat Allah bagi ulul-albab. Surga dan neraka adalah ayat-ayat Tuhan berdasarkan: "Sesungguh ini semua (surga dan neraka) adalah ayat-ayat peringatan untuk siapa yang ingin meraih kepada jalan Tuhannya. Dan apa yang engkau kehendaki tidak akan tercapai, kecuali yang dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah senantiasa sebagai yang maha mengetahui lagi maha bijaksana. Dia memasukkan siapa saja yang dikehendakiNya ke dalam rahmatNya, dan orang-orang dzalim disediakan bagi mereka adzab yang pedih." (Al-Insan:29-31). Hakikat kalimat hauqalah adalah haq Allah pada qudratNya dan iradatNya berkuasa, yang telah Dia titipkan kepada diri secara jaya di du

CAHAYA SEGEDONG 11

Gambar
  CAHAYA SEGEDONG 11 AHAD Oleh Ma’ruf Zahran Terima kasih kepada Syekh Haji Usman Melek Al-Muqaddas Al-Murabbi billah Ad-Da'i ilallah yang telah menunjukkan jalan ma'rifatullah. Biqudratillah wa birasulillah berkat keduanya dan saluran sanad dari Al-Muqaddas tulisan hakikat rahasia nama, sifat, dan diri ini tersaji. Empat rahasia nama dan empat rahasia tujuan akan diurai sebagai berikut: 1. Hakikat rahasia makhluk yang bernama nikmat. Hakikat rahasia perbuatan Allah dalam gelombang nikmat adalah mengandung dua rahasia. Nikmat Allah mengandung rahasia kesyukuran dan nikmat Allah mengandung rahasia kekufuran. Sesungguhnya nikmat Allah itu netral, melainkan hakikat yang mendatangkan kebahagiaan adalah syukur, bukan nikmat. Rahasia yang mendatangkan kesengsaraan adalah kufur, bukan nikmat. 2. Hakikat rahasia makhluk yang bernama musibah. Hakikat rahasia perbuatan Allah dalam gelombang musibah tersembunyi dua keadaan. Musibah telah menjadikan banyak hamba Allah yang

CAHAYA SEGEDONG 10

Gambar
  CAHAYA SEGEDONG 10 SEGUDANG KEBAIKAN Oleh Ma’ruf Zahran CAHAYA SEGEDONG diujung sana ada sebutan desa gedung intan. Intan lambang mutiara, tapi terucap sebab berbentuk materi. Ada kekayaan yang tersembunyi (kanzun makhfiyyan) itulah Aku Allah yang Aku Allah sebutkan pada tataran asma Allah. Allah merupakan pangkat dari pangkat-pangkat nama (isim min asmaillahi ta'ala). Ahadiyah Ahad dalam sifat bukan sifat yang bisa dicontoh, apabila ingin mencontoh sifatKu yang telah kusaring supaya Aku bisa dicontoh, maka ikutilah contoh yang telah Kuberikan kepada kekasihKu yang bernama Muhammad (terpuji), terpujilah Aku Muhammad, ikutilah sifatKu yang terdapat pada sifat kekasihKu yang terpuji (Muhammad), sehingga sifatKu terpuji. Ikutilah adabKu yang mirip tetapi tidak sama dengan adab terpuji (Muhammad) kekasihKu. Menjelma Muhammad-Muhammad-Muhammad- Muhammad-Muhammad yang beradab terpuji. Wadah Muhammad terpuji inilah nama dan sifat Aku Allah menempatinya. Berdasarkan firman Tuha

CAHAYA SEGEDONG 9

Gambar
  CAHAYA SEGEDONG 9 ESA SIFAT PADA AHADIYAH Oleh Ma'ruf Zahran Gurunda Syekh Haji Usman Melek al-Muqaddas berujar bahwa kata sesifat (esa sifat) bukan perkataan syariat. Sebab hukum akal pasti terkait antara pembahasan subjek-objek, aktif-pasif. Unsur yang berbeda dalam hukum akal adalah mustahil untuk didekatkan, apalagi disama-ratakan. Hukum akal mengajarkan tidak ada pasien jika tidak ada dokter, disebut pasien karena ada dokter, disebut guru sebab ada murid. Lantaran ada yang menyebut guru sehingga terbit guru. Hukum akal ini tidak berguna bagi Ahad. Wujud yang berbeda tidak bisa sewujud, nama yang berbeda tidak bisa senama, sifat yang berbeda tidak bisa sesifat, orang-orang yang berpendapat seperti ini belum sempurna. Pendapat yang mengambil bagian terkecil dan terendah dalam akal. Sebab pertama, orang ini disebut sufaha' artinya kurang akalnya dalam menelusuri sebab jalan datang darimana sifat. Gagal pula dalam mengerti kemana sifat akan pulang. Kedua, sufaha'

CAHAYA SEGEDONG 8

Gambar
  CAHAYA SEGEDONG 8 HAKIKAT PENEMPATAN SIFAT Oleh Ma'ruf Zahran Gurunda Syekh Haji Usman Melek al-Muqaddas memberi tunjuk-arah: "Jangan salah penempatan." (Pontianak, Jum'at, 26 Mei 2023). Sedari mula gurunda sudah memberi pengajaran bahwa   yang dinamakan "manusia" adalah diri yang terdiri atas: 1.Tubuh jasmani. 2. Badan rohani. Jamaah Tauhidiyah Ahadiyah (JTA) sudah mendapat tunjuk-ajar dari beliau, bahwa jasmani adalah Adam dan keadaman yang tiada lain adalah alam dan keamanan,   manusia adalah unsur utama. Manusia menjadi unsur terutama dari alam bumi dan alam langit disebabkan "cahaya" Tuhan terdapat pada dirinya melalui saluran cahaya kekasihNya, sayyidul 'alamin. Pemimpin alam semesta, Rasulullah SAW. Nur-Rasulullah SAW adalah separuh dari NurNya yaitu Nur-Rasulullah   dianugerahkan kepada Muhammad bin Abdullah (lahir, Mekah, 571 M) dan separuhnya lagi, Nur tersebut diberikan kepada seluruh alam semesta dunia-akhirat dengan car

CAHAYA SEGEDONG 7

Gambar
  CAHAYA SEGEDONG 7 MAHABBAH Oleh Ma’ruf Zahran Mahabbah (cinta) merupakan amaliyah tingkat hakikat. Hakikat (essence) dari segala aksi taat yang tampak, aksi maksiat yang terlibat, aksi nikmat yang membalut, aksi musibah yang menyulut, hakikat cinta dari empat item perbuatan tersebut, mereka telah melambangkan penampakan cinta Tuhan yang utuh. Taat dan maksiyat datang dan pulang silih berganti, nikmat dan niqmat masuk dan keluar saling melengkapi sebagai sunnatullah yang pasti. Sunnatullah mahabbah dari Allah SWT dalam pewartaan firman: "Dan jika datang orang-orang yang beriman kepadamu (Muhammad), katakan; "salam sejahtera untukmu." Tuhanmu telah menetapkan sifat kasih-sayang pada diriNya, (bahwa Dia menyatakan) siapa yang berbuat kejahatan diantara kamu karena kebodohan, kemudian dia bertaubat setelah itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Dia maha pengampun lagi maha penyayang." (Al-An'am:54). Mahabbah sebagai karunia terbesar dari Allah SWT (mi

CAHAYA SEGEDONG 6

Gambar
  CAHAYA SEGEDONG 6 MURAQABAH Oleh Ma’ruf Zahran Muraqabah yang berasal dari kata raqab terdiri dari huruf ra, qa, ba. Arti sederhana dari raqab adalah dilihat, disaksikan. Bisa dilihat dan disaksikan bermakna ada talian ikatan kedekatan antara terma raqaba dan qaraba. Qaraba artinya dekat, niscaya berbahagia hamba-hamba yang ditatap, dilihat oleh Allah SWT dengan rahmanNya dan rahimNya yang menyimpan kedekatan (qaraba). Qaraba pula berturunan kata dengan qurban. Ibadah qurban pertanda (qarinah) kedekatan (qaraba) dan karena itu menunjuk kepada pengawasan Tuhan yang maha dekat dan maha mengabulkan (qarib-mujib). Qarib-mujib menjadi nama Allah SWT bagi hamba-hamba yang "awwah", awwah adalah hamba Tuhan yang tidak pernah kritik, tidak pernah protes dan tidak pernah mengadu kesah dan mengadu lelah terhadap taqdir baik dan buruk dariNya (wal qadri khairihi wasyarrihi minallahi subhanahu wa ta'ala). Saat selalu diawasi oleh Allah SWT adalah hamba-hamba yang murni taat

CAHAYA SEGEDONG 5

Gambar
  CAHAYA SEGEDONG 5 MUSYAHADAH Oleh Ma’ruf Zahran Musyahadah dapat diartikan dengan penyaksian. Penyaksian yang melibatkan dua keberadaan diri (eksistensi). Sebagai contoh ketika sayyidi Musa seorang Nabi dan Rasulullah bercakap-cakap dengan Allahuakbar yang masih ditutupi oleh 70.000 hijab. Sayyidi Musa hanya melihat percikan Nur dari Nur Allah pada bukit Tursina. Sedangkan khusus kepada umat Nabi Muhammad SAW sudah Allah SWT buka penutup tersebut dengan 6. 666 ayat (pasal), 114 surah, 30 juz, semuanya menjelaskan dan menerangkan Allahuakbar yang esa. Esa di dalam diri dan esa di luar diri yang pada hakikatnya satu saja, esa saja. Setiap ayat pasti berisi tanda, tanda-tanda kebesaran dan keagunganNya wajib tersampaikan melihat Allahuakbar. Seperti sayyidina Ibrahim Khalilullah saat mencari Allah dengan tanda-tandaNya pada bintang, bulan dan matahari. Tuhan sebutkan pencarian Ibrahim tersebut dalam surah al-An'am (6) ayat 75-79. Ayat tersebut menggambarkan pergolakan Ibra