Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2023

KITAB NURUL QALBI AL-MUQADDAS 4

Gambar
  KITAB NURUL QALBI AL-MUQADDAS 4 RUH YANG SEHAT Oleh Ma'ruf Zahran Sebenarnya esensi ruh adalah gembira, ruh yang dapat bergembira adalah ruh yang sudah mengenal Tuhan (ruhul 'alim). Ruhul 'alim adalah ruh yang senantiasa berhubungan dengan Tuhannya dan ruh yang senantiasa berhias dengan adab kasih sayang (adabur rahmah). Kecuali itu, dia adalah ruh yang sangat mudah memaafkan, bahkan sebelum orang yang bersalah meminta ampun dan maaf. Ruhul   'afuwwu artinya ruh yang bersifat suka memaafkan adalah ruh yang Allah maafkan kesalahan hambaNya, ketika telah serasi antara ruhul 'afuwwu dengan Rabbul   'afuwwu. Ruh yang penyantun dan gemar berderma adalah ruh yang bersifat ruhul halim. Ruhul halim bersumber dari Rabbul halim. Ruh yang arif bijaksana dan tepat dalam memutuskan perkara adalah ruhul hakim yang berasal dan meneladani dari sifat Rabbul hakim sebagaimana firmanNya: "Alaisallahu bi ahkamil hakimin," artinya: Bukankah Allah  hakim yang seadil-a

KITAB NURUL QALBI AL-MUQADDAS 3

Gambar
KITAB NURUL QALBI AL-MUQADDAS 3 RUH YANG SELAMAT Oleh Ma'ruf Zahran Ruh yang selamat (ruhul salim) merupakan ruh yang telah mendapat ridha (mardhiyyah) dari Tuhan. Untuk mendapat radhiyallahu 'anhum pintu perkenan amal ibadah harus dibuka terlebih dahulu. Untuk membuka pintu amal (babul 'amal) wajib dengan ilmu. Sehingga Rasulullah Muhammad SAW bersabda: "Tuntutlah ilmu dari buaian (mahad) sampai ke liang kubur (lahat)." Profil ruh sangat berdekatan dengan ilmu, tanpa ilmu adalah hati yang tidak terbuka (hati yang tertutup), tanpa ilmu adalah ruh yang gelap sehingga ruh tidak mengetahui mana yang halal dan mana yang haram, ruh yang demikian adalah ruh orang-orang yang dzalim lagi kafir. Sumber dari kekafiran (keingkaran) adalah kebodohan (jahiliyah), sumber dari kejahatan adalah kebodohan (jahiliyah). Bila ingin memaknai ruh, lihat perilaku sehari-hari dalam sifat. Bila sifatnya baik akan berdampak rahmat, dan bila sifatnya jahat akan berdampak adzab. Beberapa y

KITAB NURUL QALBI AL-MUQADDAS 2

Gambar
  KITAB NURUL QALBI AL-MUQADDAS 2 RUH Oleh Ma’ruf Zahran Kitab Nurul Qalbi Muqaddas 2 membicarakan tentang ruh, ruh adalah sifat Muhammad SAW. Apa yang menjadi sifat Allah SWT sangat bersesuaian dengan sifat Nabi Muhammad SAW tanpa berselisih satu inci, tetapi Allah SWT bukan Muhammad SAW atau sebaliknya, walau tidak bisa disatukan, keduanya saling berhampiran. Jangan satukan hingga Dia menyatu, dan jangan pisahkan hingga Dia bercerai. Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan kecuali Allah (dan) aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad utusan (pesuruh) Allah. "   ... Alastubirabbikum? Qalu bala syahidna   ... " Artinya: ... Bukankah Aku Tuhanmu? Para ruh (arwah) menjawab: Benar, kami menyaksikan   ... (Al-A'raf:172).   Reka-ulang syahadat (kesaksian) ini sejak lahir di permukaan bumi (dunia) senantiasa dibacakan, terutama saat perdana kelahiran bayi yang diadzankan, seterusnya reka-ulang tersebut selalu hadir di mata, di telinga, di lisan, di hati, di ruh. Ki

KITAB NURUL QALBI AL-MUQADDAS 1

Gambar
  KITAB NURUL QALBI AL-MUQADDAS 1 HATI Oleh Ma’ruf Zahran Al-Kitab atau catatan tentang hati telah memasuki ruang kajian rohani, bukan hati yang biasa dipahami dalam ranah ilmu kesehatan dan kedokteran. Dalam Al-Quran adalah lebih dari 100 x bahwa Allah SWT membicarakan firman mengenai hati, seluk-beluknya, macam-macamnya, sampai isyarat hati yang berpengaruh terhadap ruh setiap manusia, dan hati yang diminta pertanggungjawaban di hadapan Tuhan. Kecuali itu, hati (qalbu) juga sebenarnya yang memiliki kesadaran. Artinya, bukan mata yang memiliki kesadaran melihat, tetapi mata hati. Sebab, ada orang yang memiliki mata lahiriyah, tetapi tidak memiliki mata batiniyah, kondisi yang demikian menunjukkan kebutaan mata batin. Nurul qalbi al-muqaddas adalah kondisi hati yang disucikan Tuhan sehingga bercahaya. Dia adalah Rabbun-nur yaitu Tuhan pemilik cahaya yang cahayaNya telah Dia bagikan. "Allahu nurus-samawati wal ardh   ..." Artinya:   Allah adalah cahaya langit dan bum

AL-MUQADDAS 17

Gambar
  AL-MUQADDAS 17 NUR Oleh Ma’ruf Zahran Kata an-nur dalam kitab suci Al-Quran dapat diartikan cahaya, tetapi bukan cahaya lampu, bukan cahaya bulan, bukan cahaya matahari, bukan cahaya malaikat. Dia berwujud non materi dengan cara meliputi yang datangnya cahaya dari yang maha meliputi (Al- Muhith). Maha meliputi dan meliputi dalam uraian adalah cahaya (nur) dan maha cahaya (An-Nur). An-Nur merupakan cahaya Allah SWT dan nur adalah cahaya Muhammad Rasulullah SAW. Sebab cahaya Muhammad Rasulullah adalah syahadat (kesaksian) Rasulullah SAW kepada Rabbul 'alamin, selanjutnya disebut syahadat Tauhid. Sedangkan syahadat (kesaksian) Allah SWT kepada kekasihNya, Muhammadur-rasulullah disebut syahadat Rasul. Umat muslim bersyahadat kepada keduanya (syahadatain) adalah syahadat keesaan karena keduanya tidak terpisah, dari keyakinan syahadatain yang pada hakikatnya satu (wahhada, yuwahhidu, tauhid). Dalam perkembangan sejarah theologi Islam kemudian tauhid boleh dikatakan sebagai ilmu

AL-MUQADDAS 16

Gambar
  AL-MUQADDAS 16 RUHUL MUQADDAS Oleh Ma’ruf Zahran Sifat ruh pasti tunduk kepada martabat di atasnya yaitu sifat nur. Sifat nur adalah sifat Rasulullah SAW yang diturunkan kepada umatnya berdasarkan surah Al-Fatah (48) ayat 29, surah Al-Anfal (8) ayat 2-5. Dan beberapa hadits yang berkarakter perkataan   (qauliyah), perbuatan (fi'liyah) dan persetujuan (taqririyah) baginda Rasulullah Al-Amin. Maupun sunnah (tradisi) kehidupan beliau yang selalu dimonitor oleh para sahabat dan terjaga secara lisan maupun tulisan dari masa ke masa. Oleh sebab itu, semangat menyebarkan ilmu seluas bumi dan sepanjang samudera adalah prinsip hidup para sahabat. Mereka adalah kaum terpelajar dan insan pembelajar sehingga tidak peduli hutan rimba ditembus, samudera Atlantik dan samudera Pasifik dilayari, benua Asia, Afrika, Eropa sampai ke rantau yang paling jauh mereka tempuh. Sehingga sekitar abad ke-7 Masehi, agama Islam sampai ke Aceh Samudera Pasai, negeri paling ujung tanah Melayu kawasan In

AL-MUQADDAS 15

Gambar
  AL-MUQADDAS 15 RUH Oleh Ma’ruf Zahran Pertanyaan Tuhan di alam ruh (jamak; arwah) bersebab hanya satu, tetapi memiliki banyak konsekuensi (akibat yang harus dipertanggungjawabkan sampai hari akhir) yaitu: Alastubirabbikum (bukankah Aku Tuhanmu) sebagai pertanyaan di alam ruh. Alastubirabbikum (bukankah Aku Tuhanmu) bisa dengan redaksi "marrabbuka", siapa Tuhanmu? Sebagai pertanyaan di alam kubur. Kemudian ditanyakan lagi:   "Hal 'arafta Muhammad?" (Adakah engkau mengenal Muhammad?). Apabila gagal menjawab dua pertanyaan ghaib (non materi) ini, niscaya gagal menjawab seluruh pertanyaan: 2.1. Apa kiblatmu? 2.2. Apa imammu? 2.3. Siapa saudara-saudaramu? Al-Ka'batu qiblati (Ka'bah kiblatku), Al-Qur'anu imami (Al-Qur'an pemimpinku), Muslimina wal muslimat, mukminina wal mukminat ikhwani (seluruh orang Islam dan seluruh orang beriman adalah saudaraku). Bukan jawaban lisan, tetapi jawaban ruh. Sedang akhirat sudah hari kepastian

AL-MUQADDAS 18

Gambar
  AL-MUQADDAS 18 RUH=SYARAH Oleh Ma’ruf Zahran Yasrah sadrahu lil Islam, lapang dadanya dengan Islam, ruh bersenyawa dengan Islam yang dapat diartikan agama Tuhan penuh ketundukan yang tulus kepadaNya. Ruh bersesuaian (munasabah) dengan Islam yang dapat diartikan dengan selamat (salam). Ruh semahram dengan Islam yang dapat diartikan dengan suci (salim). Salim dapat diartikan sebagai kesucian lahir dan batin secara sempurna, kesaliman hanya dapat dicapai secara sempurna dengan memasuki Islam secara totalitas (kaffah). Jika belum totalitas kepasrahan Islam bagi yang muslim separuh-separuh,   maka ruhnya belum lapang (syarah), masih terbelenggu dengan yang selain Allah SWT, ibarat naik ke langit pada ruang hampa udara, namun tidak memakai oksigen, maka dadanya dan ruhnya terasa sempit untuk bernapas sehingga menjadi beban (dhayyiqan haraja). Dhayyiqan (sempit dada) adalah ruh orang-orang yang kafir, dzalim (aniaya), mereka tidak mendapat keluasan, kelapangan dan kecerahan hati, ru

AL-MUQADDAS 19

Gambar
  AL-MUQADDAS 19 RUH=RAHAH Oleh Ma’ruf Zahran Ruh awalnya adalah tiada beban saat ruh berada dalam 'asuhan' Tuhan. Dalam alam ruh atau alam martabat arwah, mereka masing-masing telah membaca suratan takdir yang akan di bawa ke bumi. Sungguh mereka takut saat membaca takdir mereka tentang: Rezeki. Pasangan. Maut. Kebahagiaan dan kesengsaraan. Alam ruh merupakan alam ketika ruh mengangkat perjanjian dengan Tuhan. Setelah ruh membaca skema takdir tentang keadaan rezekinya, bahwa dia akan melewati perjalanan rezeki ada saatnya lapang, ada saatnya sempit.   Ruh dihadapkan kepada dua pilihan, setuju atau tidak setuju, bila setuju lanjut ke pembacaan takdir kedua, bila tidak setuju, ruh yang bersangkutan segera dimatikan sebelum turun ke bumi. Pasangan yang telah ditetapkan di alam ruh (jamak arwah), masing-masing ruh ditanya, setuju tidak bahwa Aku yang memutuskan dan menetapkan pasangan (jodoh suami-istri) atau tidak memiliki pasangan (tidak berjodoh) dengan sega