Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2023

AL-AMRIYAH 3

Gambar
  NURIYAH AL-AMRIYYAH (Mempersembahkan Kitab Pusaka Nusantara Penghias Naskah Pustaka Dunia) Al-Amriyyah 3 KANAN-KIRI Oleh Ma’ruf Zahran Kanan-kiri dapat menggambarkan arah simpang jalan. Simpang taat ada ujiannya,    bernama ujian kanan. Simpang nikmat ada ujiannya, bernama ujian kanan. Maksud ujian kanan adalah ujian yang bersaudara kembar dengan kenikmatan, kesehatan, kebahagiaan. Sifat taat adalah terhormat, sebab karakter taat adalah mulia, manusia semua setuju dengan sifat taat karena karakter kemuliaan yang disandangnya. Persetujuan mereka sebab sifat taat adalah rapi, bersih, disiplin dan efek kebaikan dari sifat taat. Kemudian masyarakat memberi stigmatisasi bahwa kita "orang taat". Apabila kita yang disebut taat meng " acc" pengakuan orang kepada kita, dari sinilah awal mula muncul terbit bibit-bibit kesombongan taat. Adapun ujian nikmat hampir sama sifatnya dengan ujian taat, sifat samar dan halus. Sifat halus karena durhaka kesombongan yang tersembunyi  

AL-AMRIYAH 2

Gambar
  NURIYAH AL-AMRIYYAH (Mempersembahkan Kitab Pusaka Nusantara Penghias Naskah Pustaka Dunia) Al-Amriyyah 2. JAMAK Oleh Ma’ruf Zahran Keragaman delapan milyar penduduk bumi yang terpandang dari satu sang maha pencipta (Al-Khaliq). Dari yang satu ini memberikan cahayaNya (Nurullah) kepada Nur Muhammad pada martabat alam Wahdah (alam Nur Muhammad). Adam yang jamak, Nur Muhammad esa (alam Wahdah), Tuhan esa (alam Ahadiyah). Keyakinan pada tri entitas (tiga wujud) yaitu Adam wujud majazi, wujud fatamorgana, penampakan yang sebenarnya dari kenyataan Muhammad, masih dalam tahap wujud dan akal majazi. Selanjutnya, Muhammad menjadi wakil Tuhan di bumi dan di langit bersalawat pada kekasih Allah, Muhammad Rasulullah. Sedang tetap di dalam wujud hakiki yang hakikatnya tidak bisa dihinggakan (invinitie) yaitu Dia esa yang datang, Dia esa yang pulang. Dia esa   yang memberi dan Dia esa yang menerima, Dia esa yang menyuruh dan Dia esa yang disuruh, Dia esa yang melarang dan Dia esa yang di

AL-AMRIYAH 1

Gambar
  NURIYAH AL-AMRIYYAH (Mempersembahkan Kitab Pusaka Nusantara Penghias Naskah Pustaka Dunia) Al-Amriyyah 1. AHAD Oleh Ma’ruf Zahran "IKATLAH ILMU DENGAN MENULISNYA," kalam imajinasi kreatif dari sahabat sayyidi Ali bin Abi Thalib, dan "TULISAN YANG BURAM, LEBIH BAIK DARI PADA HAFALAN YANG KUAT." Pernyataan kedua ini oleh Kong Fu Che'   sebagai murid LAU TSE' (sang guru tua). Kalam filosofi yang telah tertera selama beratus tahun Sebelum Masehi, sebelum kelahiran Isa putera Maryam. Barisan benteng Muhammad adalah mereka yang menghidupkan ruhiyah dan nuriyah Muhammadi dimanapun, kapanpun dan dalam keadaan apapun. Tidak bergeser satu incipun dari meyakini AHAD. Walau yang datang kehidupan yang menyenangkan, atau kematian yang merenggut. Jangan pernah meletakkan kebahagiaan karena makhluk, dan kematian bersebab terlambat ke rumah sakit. Sekali berada di jalan Allah, yakinkan diri, seruan Tuhan kepada sayyidi Daud: "Hai Daud, bekerjalah, dan bers

MAKTABAH SIRRIYAH 15

Gambar
  MAKTABAH SIRRIYAH 15 MA'RIFAT PENGHABISAN Oleh Ma’ruf Zahran KALAU BELUM SIAP, jangan baca!!! Nanti gila!!! PENTING PERINGATAN ⚠⚠⚠ ini!!! JIKA LULUS BAHAGIA, JIKA GAGAL SENGSARA!!! SEKALI SEUMUR HIDUP!!! Jangan menyamakan perbuatan Allah SWT dengan perbuatan makhluk yang bersebab dan berakibat. Jujur kepada Allah SWT adalah ma'rifat yang mendahului, tanpa keterangan sekalipun AKU tetap beriman, sebab AKU di atas iman, siapakah AKU? AKU tidak butuh akal sehat yang membuat kamu menjelaskan tentang DIRIKU. AKU sudah lebih dari cukup dengan DIRIKU. WALAU AKU sebenarnya bukan AKU, bukan AKU dengan DIRIKU. Kamu telah mengundang AKU, padahal AKU JANGAN DIUNDANG!!! AKU TIDAK DATANG, AKU TIDAK PULANG, AKU TIDAK MENETAP. Sampai engkau bodoh tentang DIRIKU. Penguatan logikamu yang mengantarkan AKU, seperti AKU telah dibuat lemah oleh dirimu. Sehingga engkau yang menunjuki jalanKu. Padahal engkau belum kenal SIAPA AKU!!! Kalau engkau sudah kenal kepadaKU   ... ma

MAKTABAH SIRRIYAH 14

Gambar
     MAKTABAH SIRRIYAH 14 MA'RIFAT PERTENGAHAN (AL-JAM'U) Oleh Ma’ruf Zahran Al-Wustha atau pertengahan mengandung arah posisi istilah tingkat antara permulaan dan penghabisan. Dalam mempercakapkan ma'rifatullah al-wustha atau al-washatiyyah adalah antara ma'rifat bidayah yang berpolarisasi diri yang sudah dekat kepada Allah SWT dengan ma'rifat nihayah yang sudah tidak terpolarisasi. Adapun ditingkat ma'rifat pertengahan seorang arif billah sudah bersama Allah SWT, tidak lagi sekedar sangat dekat. Para arif billah banyak terhenti pada sebab pertengahan, karena memandang kehebatan takbir, tasbih, tahmid, tahlil. Derajat ma'rifat pertengahan (washatiyyah) bereksistensi pada wahdaniyyah asma dan sifat rububiyyah. Tataran (tahap) pengenalan pada asma (nama), sifat (karakter), dzat (diri/ego) Tuhan. Terbitnya ma'rifat ini tersebab karena keseringan "berdua." Maksudku "berdua" disini adalah telah bersama Allah-Muhammad, Muhammad-Allah

MAKTABAH SIRRIYAH 13

Gambar
MAKTABAH SIRRIYAH 13 MA'RIFAT PERMULAAN Oleh Ma’ruf Zahran At-Tafriqah merupakan pengenalan (ma'rifat) pada tingkat permulaan (bidayah). Ma'rifat hidayah bidayah ini masih memandang bahwa Allah SWT sangat dekat kepada dirinya. Keadaan yang membuat arif billah sudah sangat bergembira, sebab yang dicarinya sudah dikenalnya. Baru kenal biasanya masih banyak bicara. Pembicaraan ketuhanan muncul pada ruang syariat. Artinya lari dari perkumpulan kaji ketuhanan yang satu kepada perkumpulan yang satu lagi. Bukan aib, namun untuk menegaskan kembali supaya lebih yakin. Seperti Ibrahim meminta supaya Tuhan memperagakan bagaimana caranya, Tuhan menghidupkan orang yang telah mati, dapat hidup kembali? (Rabbi, arini kaifa tuhyil mauta) yang artinya: Tuhanku! Tunjukkan kepadaku, bagaimana caranya Engkau menghidupkan orang yang telah mati?! Arif billah yang sudah ma'rifat pada tingkat permulaan ini adalah ma'rifat af'alullah atau pengenalan terhadap perbuatan Allah. M

MAKTABAH SIRRIYAH 12

Gambar
  MAKTABAH SIRRIYAH 12 MA'RIFAT Oleh Ma’ruf Zahran Abdul Hamid Abu Lung (desa Sungai Batang, Martapura, Kalimantan Selatan) menyatakan ma'rifat dalam kalam: Al-Haibah, Al-Unsu, Al-Haya'.   Ketiganya berpusat pada rasa, namun refleksinya tampak dari perbuatan (adab/akhlak). Walau ada versi lain tentang upaya membayankan ma'rifat sesuai dengan pengalaman spiritual masing-masing wali. Rahasia terkabulnya mahabbah (kecintaan) kepada Allah dan RasulNya adalah kunci-kunci Tauhidiyah Ahadiyah yang terbuka sehingga mustajabah doa adalah dariKu untukKu, sebagaimana yang sudah Aku suruh. Perhatikan redaksi ayatKu: Ud'u-NIY   ...   AStajib lakum: Memintalah kepadaKu, pasti Aku kabulkan   ... Mengingat keduanya, Allah dan Muhammad tidak akan terpisah, menyebut Allah terikut Muhammad, menyebut Muhammad pasti kehadiran Allah didalamnya. Perspektif Tasawuf tentu berbeda dengan perspektif non Tasawuf tentang: Maula. Haibah. Unsu. Haya'. Pengertian maula menu

MAKTABAH SIRRIYYAH 11

Gambar
  MAKTABAH SIRRIYYAH 11 SIR Oleh Ma’ruf Zahran DICARI tidak jauh, tetapi juga tidak dekat. Pahamkah? ...   ...   ... dari sabar   ...   ... menjadi rasa   ... dari rasa menjadi KOSONG   ... KOSONG    ...    OOO   ... , tanpa suara   ... nikmat jangan diceritakan   !!!   Sebab DIA bukan nikmat. Dzikir LA ILAHA ILLALLAH dzikir kullu jasad   ... sampai tiada jasad (lisan) yang berdzikir, lalu tingkatkan ke langit ke dua dzikir nadi yang terhubung ke jantung yang berdzikir   ...   RASAKAN   ...   !!! RASAKAN rasa yang berkedudukan di dalam hati (qalbu) pada perbendaharaan asmaullah memenuhi dzikir hati    ... Dari saluran hati AL-LATIF menjadi mata yang memandang dengan 'ainullah AL-LATIF   ... Maha lembut   ... maha lembut   ... maha lembut   ... sampai menjadi perbuatan Allah Al-Wahdah yang maha lembut memberi dan yang maha lembut menerima. Sungguh di dunia sudah bertemu (liqa') rabbi bi rabbi (Tuhan dengan Tuhan). Maksudnya rahasia ikhlas (suci-murni) tidak tercampur l

MAKTABAH SIRRIYYAH 10

Gambar
  MAKTABAH SIRRIYYAH 10 AL-INSANU SIRRIY WA-ANA SIRRUHU Oleh Ma’ruf Zahran Judul ini telah sama-sama menyimpan rahasia. Zona yang sebenarnya tidak lagi bisa dibayangkan, Al-Ahad. Selama masih dapat dibayangkan pasti berbayang.   Artinya masih ada dua yang wujud, bahkan hadir banyak wujud. Sewaktu sudah menjadi milik bersama, bukan lagi rahasia, namun sudah menjadi rahasia umum. Segala sesuatu jika sudah sering dibaca, salat yang berbacaan, puasa yang berbacaan, zakat yang berbacaan, haji yang berbacaan, maka syariat yang menjadi hakimnya. Rahasia Tuhan adalah Dia yang haqqul wujud tidak disandari dan Dia yang haqqul wujud tidak menyandari, Dia mengetahui bukan dengan ilmu, sebab ilmu tidak bisa menerangkan tentang Dia, dan Diapun tidak bisa menerangkan tentang Dia, kecuali wadahNya sudah sesuai, Allahu akbar! Al-Insanu yang ingin menggapai sirKu (al-insanu sirriy), insan harus mematikan akal. Hal ini menjadi syarat mutlak dengan pertimbangan keterbatasan akal. Kecuali menye