Hj. Fatimah Syam Binti H. Ahmad (Perempuan Perantau Banjar) - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag
HJ. FATIMAH SYAM BINTI H. AHMAD (PEREMPUAN PERANTAU BANJAR) = Narasumber : Ramnah binti Abdurrahman (Aman) = Mengarungi lautan dari dusun terpencil simpang hilir Nagara (sekarang kecamatan Daha Selatan), tanpa takut dia lakukan bersama sepupunya H. Zahri (Selakau). Hj. Fatimah berdiam di Pemangkat, dimana kota itu nantinya membentuk koloni "urang Banjar Perantau" di tengah komunitas suku Melayu Sambas (tempatan). Sebagai kaum Muhajir, Fatimah Syam tidaklah sendirian. Walau dia berada di tanah bumi Melayu, tapi kehadirannya membawa rahmat bagi lingkungan sekitar. Pluralitas etnisitas yang heterogen di bumi rantau Melayu, memang jauh berbeda dengan Nagara tanah leluhur yang homogen. Fatimah Syam (acil) adalah anak H. Ahmad dan Hj. Santan, keduanya urang Nagara asli. Hj. Santan memiliki saudara Hj. Hintalu dan Hj. Emas, nama zaman bahari, bisa jadi yang lebih terkenal adalah nama kecil atau gelar. Jejak kesejarahan mereka inilah yang nantinya berkembang biak ke seantero bu