Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2025

ALAM SEMESTA BEKERJA SESUAI PETUNJUK TUHAN

  ALAM SEMESTA BEKERJA SESUAI PETUNJUK TUHAN Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Belajar tidak jauh-jauh, tetapi maukah diri berubah. Belajar ke dalam diri adalah esensi. Sedang belajar kepada luar diri adalah pancingan (stimulan). Diri adalah bagian dari alam semesta. Apakah karakter diri seperti air, api, angin atau tanah yang menyatu menjadi jasmani. Sementara diri rohani kadang disebut jiwa (roh), akal. Artinya, potensi untuk berubah atau tidak, kemudinya terletak di akal. Kitab suci sering menanyakan, "afala ta'qilun" (apakah kamu tidak berakal). Akal merupakan alat pikir dan rasa untuk memercayai Tuhan Allah Swt atau mendustakan-Nya. Daya tembus keduanya sama-sama kuat, beriman atau ingkar. Meski akal kadang menipu, juga kadang jujur. Kerja akal saat menipu, dia buat alasan supaya hasil tipuannya masuk akal. Masuk akal belum tentu benar, namun boleh jadi sekedar pembenaran. Tidak masuk akal belum tentu salah, namun ketulusan. Ketulusan seseorang tidak sanggup ditakar ...

GAGASAN FIKIH EKOLOGI

  GAGASAN FIKIH EKOLOGI Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Syariat secara sederhana diartikan aturan (fikih). Aturan menyangkut dimensi luar diri manusia (dimensi lahir, nyata). Kenyataan ruang, waktu, situasi, kondisi, orang, barang, ikut menjadi pertimbangan dalam hukum. Penentuan sah, batal, halal, haram, makruh, mubah, mandub (anjuran) merupakan produk hasil ijtihad. Bila ditinjau dari hikmah syariat, syariat yang berhubungan dengan keluarga, kesehatan, pendidikan, sosial, peradaban, akan melahirkan tata aturan sosial (social order). Dari item perilaku dan ucapan, kemudian lahir fikih (hukum) keluarga, fikih (hukum) kesehatan, fikih muamalah (hukum jasa dan perbankan), fikih siasah (hukum politik), fikih tijarah (hukum perdagangan), fikih ekologi, dan sebagainya. Diluar itu, bukan kewenangan syariat membahasnya. Sepanjang kenyataan, sepanjang itu pula pembahasan kajian fikih. Ibarat luas wilayah sorotan fikih adalah seluas daratan dan lautan (fil barri wal bahri). Sekarang, fi...

KEBAJIKAN TERTINGGI (SUMMUM BONUM)

  KEBAJIKAN TERTINGGI (SUMMUM BONUM) Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Kebajikan tertinggi tidak berlaku syarat dan ketentuan ketika Dia sang kebajikan tertinggi menyentuh hamba-Nya. Tidak bersyarat wajib melaksanakan taat, baru tuntutan rahmat dikabulkan. Tidak berketentuan apapun, jika Dia akan menampik bala'. Namun pemberian tulus bukan karena taat hamba. Dan keamanan yang ikhlas, telah Dia berikan tanpa wajib untuk disembah. Bukankah orang yang hidup dalam keingkaran, sampai hari ini, tetap Dia jaga. Meskipun mereka menyembah berhala seumur hidup. Ini artinya, pemberian Allah Swt tidak bertendensi dan bukan berkepentingan. Tulus-Nya adalah tulus. Dalam kajian tasawuf lama, berlaku ujaran: "Tidak memberikan bekas pada-Nya dari perbuatan alam." Dengan kata lain, Dia tidak mengambil keuntungan dari ketaatan seluruh manusia. Dan Dia tidak tertimpa kerugian saat semua makhluk mendurhakai-Nya. Justru Dia memberi rezeki kepada orang yang mendurhakai-Nya dan kepada orang yang...

MENEMBUS LANGIT DENGAN ZIKIR QALBU

  MENEMBUS LANGIT DENGAN ZIKIR QALBU Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Zikir qalbu (hati), hati adalah ruang (tempat) bersemayam semua benda-benda bumi dan langit. Upaya zikir hati adalah membuang persemayaman nama dan diri bumi, nama dan diri langit. Capaian membuang keberadaan diri, inilah tanda pembersihan jiwa (tazkiyyatun-nufus). Namun, tazkiyyatun-nufus baru berada di tingkat dasar tasawuf (elementri) dari tangga-tangga tasawuf. Sebab tazkiyyatun-nufus menuntut tazkiyyatul 'amal.   Dua dimensi ini, wajib dipahami bukan unsur (koridor) materi jasmani. Lebih mengarah pada unsur immateri rohani. Bahkan, diatasnya (ahadiyat). Artikel ini ditulis bertujuan agar agama tidak cuma dipahami atribut, tanda (signal), ritualistik, formalistik dari bacaan dan gerakan. Upaya mendobrak pola beragama dan kultur yang terkesan kubah, menara, mimbar, sajadah, mukena dan mihrab. Kesan itu akan menyebabkan seseorang mudah lepas dari Tuhan. Berupa ketakutan menghadapi kehidupan dan kematian. ...

MANUSIA WUJUD AKHIR PENCIPTAAN TUHAN YANG PALING MULIA

  MANUSIA WUJUD AKHIR PENCIPTAAN TUHAN YANG PALING MULIA Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Wujud manusia adalah yang paling kecil dalam ukuran jagad raya. Bahkan dia ditampung oleh bumi. Bumi merupakan satu dari sembilan planet di gugusan   (galaksi) bimasakti. Bila jagad raya memiliki 200 juta matahari, konon planet di angkasa raya lebih banyak lagi. Alquran menyebut (Yasin: 40), benda-benda langit ini ibarat samudera raya berisi ikan-ikan yang berenang terarur pada garis edar masing-masing (fi falakiyyasbahun). Namun, semua benda langit dan benda bumi tunduk kepada manusia. Manusia sudah Tuhan limpahkan kekuasaan padanya untuk mengatur alam semesta. Bukan alam semesta yang mengatur manusia. Artinya, manusia yang menata regulasi, bukan regulasi yang menata manusia. Manusia yang membuat kurikulum. Jangan berikutnya, manusia dikuasai oleh kurikulum. Maksudnya, Jadilah manusia sebenarnya, jangan menjadi robotika. Tuhan sudah memuliakan manusia (khalifah), jangan menjadi yang terja...

TINJAUAN SEMIOTIKA BULAN SAKBAN

  TINJAUAN SEMIOTIKA BULAN SAKBAN Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Bulan Sakban kembali menyapa kita, kaum beriman. Sya'ban artinya kesuburan, dapat pula diartikan kelapangan, tiada sempit. Tradisi masyarakat Indonesia mengenal bulan ini sebagai bulan ruwah, atau ruh (jamak: arwah). Bulan spesial mengunjungi arwah dengan mendoakan mereka. Sakban disebut juga sebagai bulan Rasulullah. Karena perintah berselawat diturunkan pada bulan sakban, berdasarkan wahyu. Surah Al-Ahzab ayat 56 memberitahu perintah berselawat, namun Tuhan dan komunitas malaikat sudah menjadi contoh. "Sesungguhnya Allah dan para malaikatnya berselawat kepada nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kepada-nya, dan salam penuh penghormatan." Bagaimana cara Allah Swt berselawat kepada Nabi Muhammad Saw. Caranya adalah Allah Swt menganugerahkan apa yang paling Dia cintai, yaitu nur (cahaya) Allah Swt. Nur Allah Swt tidak Dia berikan kepada malaikat dan jin. Hanya saja, malaikat diberi iman, tet...

KEBUDAYAAN MELAYU BESAPRAH DALAM PERINGATAN ISRA' MIRAJ DI PARIT CIK MINAH

  KEBUDAYAAN MELAYU BESAPRAH DALAM PERINGATAN ISRA' MIRAJ DI PARIT CIK MINAH Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Rasa gembira tergelorakan dalam suka cita memperingati isra' miraj di tahun 1446 H. Mengintip peringatan perjalanan suci tersebut di desa Jeruju Besar, tepatnya di jalan Parit Cikminah berlangsung semarak. Pada Ahad, malam 27 Rajab 1446 H yang bernuansa kebudayaan melayu borneo barat, ialah saprahan. Saprahan adalah makan bersama sebanyak empat atau enam orang. Dengan nasi bersama, lauk bersama. Kebersamaan mereka ini yang dapat membuat hati mereka menyatu. Saprahan   ditinjau dari sosialisasi adalah gambaran masyarakat paguyuban (homogenitas). Sebagai ciri khas masyarakat pedesaan. Kesesuaian formal agama dengan kebudayaan melayu (borneo) menunjukkan nilai Islam sanggup mewadahi bhinneka tunggal ika di NKRI. Dalam rangka tiga kerukunan. Kerukunan sesama umat beragama. Kerukunan antar umat beragama. Kerukunan umat beragama dengan pemerintah. Devisi kerukunan wajib d...

ISRA' MIRAJ MELINTAS BATAS ALAM SEMESTA

  ISRA' MIRAJ MELINTAS BATAS ALAM SEMESTA Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Isra' miraj Nabi Muhammad SAW telah diceritakan dalam Alquran. Baik yang sebenarnya, maupun terdapat "bumbu-bumbu" oleh penceramah didalamnya. Semakin menambah semarak peringatan isra' miraj. Para utusan pernah melewati perjalanan suci ini, tetapi tidak spektakuler yang di alami oleh Nabi Muhammad SAW. Nabi Adam 'alaihissalam di tingkat surga Makwa. Nabi Idris 'alaihissalam di langit yang kedua. Nabi Isa 'alaihissalam di langit ke empat. Nabi Ibrahim 'alaihissalam saat dibakar pada kobaran api yang menggunung. Tujuan dari perjalanan itu adalah guna mendengar dan melihat Tuhan. Memang, yang dilihat dan melihat adalah Tuhan, yang didengar dan mendengar adalah Tuhan. Walau tidak secara eksplisit disebutkan Tuhan Allah. Namun Dia, Dia adalah tiada Tuhan kecuali Dia. Dalam surah Al-Ikhlas ayat 1-2 difirmankan: "Katakan (Muhammad), Dia Allah esa. Allah tempat meminta pertolo...

HIKMAH RAJAB SAKBAN RAMADAN

  HIKMAH RAJAB SAKBAN RAMADAN Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Tiga serangkai bulan di atas, mengandung keutamaan yang agung (jalilah) nan cantik anggun (jamilah). Selain bisa dimaknai sebagai rotasi hikmah tahapan. Di bulan-bulan ini, Rasulullah SAW sering berdoa. Berkahi kami di bulan Rajab dan Sakban, sampaikan cinta kami kepada Ramadan. Doa untuk keberkahan   Rajab dan Sakban, finalisasi Ramadan dan Ramadan kemenangan. Siklus yang didoakan Nabi Muhammad SAW. "Allahumma bariklana fi Rajab wa Sakban, wa ballighna Ramadan" (wahai Allah Tuhan kami, berkahi kami di bulan Rajab dan Sakban, sampaikan (buah dari cita-cita ibadah) kami di bulan Ramadan. Berkah yang berarti kelimpahan kebaikan yang tiada putus. Artinya, diminta keberkahan Tuhan hadir di dua bulan ini (Rajab, Sakban). Sedang Ramadan tiba, adalah ketibaan menikmati beraneka anugerah batin (lailatul qadar). Mulai satu Ramadan sampai akhirnya, adalah cahaya yang berkilau dari setiap sudut dan tepinya. Ramadan tahun in...

BERPEGANG TEGUH PADA TAUHID

  BERPEGANG TEGUH PADA TAUHID Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Jika belum tercerahkan pada jalan Tuhan (sabilillah) yang sebenarnya, seseorang akan menjadi tawanan materi. Intaian materi duniawi dapat mengaburkan niat ikhlas diawal bagi guru mursyid dan murid. Membelokkan hakikat kelurusan hati (mustaqim) antara habib dan muhib (jamak muhibbin), atau sesama muhibbin. Terpengaruh dengan harta yang berlimpah, lalu kepuasan ragawi yang dicari. Orang yang sudah berpegangan kuat kepada tauhid. Otomatis, dia tidak akan takut kepada siapapun diantara makhluk Allah, di langit atau di bumi.   Namun kasih sayang yang dia tebarkan, dia mempraktikkan apa yang terdapat dalam kandungan sembilan belas abjad hijaiyah: Bismillahirrahmanirrahim (dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang). Dengan kasih dan sayang, Allah SWT utus Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat kasih dan rahmat sayang. Secara teori, dapat dijelaskan, makna dengan nama Allah adalah unsur batin. Sedang aplikasi pra...