Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

KIAT SUKSES MERAIH LAILATUL-QADAR

  KIAT SUKSES MERAIH LAILATUL-QADAR Oleh Ma’ruf Zahran Sabran MEMASUKI putaran ketiga terakhir Ramadan, mulai malam ke-21 Ramadan sampai akhir, merupakan potensi malam yang dijanjikan Allah SWT turun lailatul-qadar. Lailatul-qadar bisa berupa keganjilan (absurditas) yang akan memberi tanda diluarkebiasaan dari sifat hukum alam semesta. Tentang mukjizat, bila menyangkut para nabi (utusan) Tuhan. Khusus untuk umat nabi Muhammad SAW, hadiah terbesar untuk mereka adalah Alquran yang diturunkan pada malam Alqadar. Banyak hadis yang membicarakan malam kudus Alqadar dengan ciri fisik alam semesta. Keganjilan yang tidak biasa, sangat tampak didalam sepuluh malam terakhir dari Ramadan. Peristiwa keganjilan tersebut, terjadi pada malam ganjil Ramadan.   Konfirmasi tanggal adalah malam ke-21 Ramadan, 23, 25, 27, 29. Senyawa antara langit dan bumi, karena Tuhan alam semesta ini satu, Tuhan langit dan bumi. Artinya, memaha-sucikan Tuhan adalah sejalan dengan napas (roh) yang tert...

ESENSI PUASA MENJAGA LISAN

  ESENSI PUASA MENJAGA LISAN Oleh Ma’ruf Zahran Sabran PUASA, bila tidak dimaknai secara spiritual, hanya akan meninggikan ego (diri) taat. Tatkala, semua dapat dipenuhi dengan kebaikan, ditaburi kekuatan, berakhir pada menuai kesombongan taat (religious arrogance). Demikian pula salat, wajib menjadikan diri hamba yang patuh, tunduk, takluk kepada Tuhan (Arab: 'ibad, Inggris: obedient). Jika tidak, lisan akan berucap kesombongan (ego sentris), sebagai gambaran hati yang rusak. Relaksasi, tidak salah bila hikmah puasa untuk mengendurkan kerja pembuluh saraf. Sebab, seluruh tubuh manusia dialiri oleh saraf ibarat benang halus. Ibadah puasa yang ditunai dengan lunas, dan salat yang didirikan dengan lulus, mampu memberi efek tenang pada susunan saraf otak. Tujuan ibadah tidak sekedar kesehatan jasmani. Namun, mencakup keseimbangan (balance) semua aspek kehidupan, duniawi dan ukhrawi, lahir dan batin, jasmani dan rohani, pikiran dan perasaan. Keseimbangan tersebut adalah makna t...

HIKMAH NUZULUL-QURAN

  HIKMAH NUZULUL-QURAN Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Malam tanggal 17 Ramadan, setiap tahun diperingati sebagai malam turun Alquran mulia yang diberkahi Allah SWT. Sebagai tonggak sejarah awal peradaban umat manusia, tercatat sebagai tahun pertama kenabian. Banyak terjadi peristiwa penting masa itu. Seperti, tanggal 17 Ramadan tahun ke-2 Hijriah dikenal sebagai tahun bertemu dua pasukan di medan perang Badar. Perang yang membedakan antara garis kebenaran iman dan keingkaran kepada Alquran. Hari itu, disebut   juga sebagai hari pembeda antara yang benar dan yang salah (yaumal-furqan yaumal taqal jam'an). Masyarakat modern, ditandai dengan banyak membaca dan menulis. Selain menjadi penanda bagi keterpisahan masa pra sejarah dan sejarah. Membaca merupakan suruhan wahyu yang pertama. "Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang maha menciptakan." (Al-'Alaq:1). Sungguh, Alquran melampaui zamannya. Baik sebelum maupun sesudahnya. Mukjizat yang disebut kalamullah, firman Tuhan. ...

PENDIDIKAN RAMADAN MENGHADIRKAN KELUARGA BAHAGIA

  PENDIDIKAN RAMADAN MENGHADIRKAN KELUARGA BAHAGIA Oleh Ma’ruf Zahran Sabran BAHAGIA merupakan idaman setiap keluarga. Keluarga bukan ruang debat, bukan ruang konflik. Tapi, keluarga ialah ruang saling memahami. Jika ada anggota keluarga (ayah, bunda, dan anak-anak) merasa unggul dan mau mengungguli anggota keluarga lain, sebenarnya awal keruntuhan keluarga. Keluarga yang baik, bukan terdiri atas "orang-orang pintar." Namun, keluarga yang utuh ialah yang saling mengerti (mutual understanding), saling percaya (mutual trust), saling berbagi (mutual sharing). Sifat pengalah akan memberi pengaruh hebat pada keluarga yang akrab. Anomali keluarga, sering Tuhan jodohkan, dualitas karakter yang berbeda, bahkan sangat jauh. Suami istri, karakter malam berjodoh dengan karakter siang. Karakter langit berpasangan dengan karakter bumi. Kadang suami berkarakter neraka, istri berkarakter surga, atau sebaliknya. Di situ, Allah Swt sediakan medan ujian yang berat. Tapi, dalam berat me...

AL-AUSY (RAMADAN 1446 HIJRIAH) DI KALBAR

  AL-AUSY (RAMADAN 1446 HIJRIAH) DI KALBAR Oleh Ma’ruf Zahran Sabran RAHMAT ALLAH SWT, bertepatan malam 1 Ramadan 1446 Hijriah, Pontianak-Kalimantan Barat telah kedatangan tamu Imam Timur Tengah, syekh Abdurrahman Al-Ausy. Selama tiga hari beliau berada di Pontianak. Salat taraweh pertama di masjid raya Mujahidin. Dan touring ditutup dengan salat taraweh di Pesantren Ismuhu Yahya. Sebuah rahmat Allah SWT yang sangat jarang kedatangan orang-orang saleh, di bulan yang saleh. Tour Ramadan 1446 Hijriah, tim dari syekh Abdurrahman Al-Ausy yang sudah sangat viral pembacaan Alquran di youtube (hampir semua negara), sangat berbahagia berjumpa umat. Selama tiga malam telah membersamai salat taraweh umat muslim kota khatulistiwa, sejak malam 1 Ramadan sampai 3 Ramadan. Dilanjutkan tour Ramadan in Indonesia 2025 ke kota Bandar Lampung dan seterusnya. Sebuah berkah Ramadan tersendiri bagi masyarakat Pontianak. Suara khas beliau yang sangat lunak, lembut, merdu telah menyentuh relung ...