Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024

34. Al-'Adzim (Maha Agung)

  34. Al-'Adzim (Maha Agung) Oleh Ma'ruf Zahran Sabran Secara bahasa, adzim adalah agung. Makna terdalam (batin) dari Al'adzim adalah entitas yang tidak bisa terjangkau, atau kekuatan di luar nalar. Dalam segala kegiatan (in all session), keagungan, kewibawaan, kemuliaan, kebesaran adalah milik-Nya. Keagungan dalam arti Dia yang tidak tercederai oleh hinaan makhluk. Bagaimana dapat dihina, Dia sendiri (zat) yang tidak tersentuh, baik oleh akal maupun oleh hati. Kewibawaan (alhaibah) adalah Dia di atas segala kehormatan, sampai tidak ada yang dapat melampauinya. Kemuliaan tanpa jeda dan tanpa tepi. Sehingga gagal setiap ilmuwan untuk merumuskan definisi tentang-Nya. Kebesaran, Dia yang tidak sanggup diwadahi oleh apapun. Hakikatnya, Dia yang tidak meminta puji dari makhluk. Sebab, Dia telah terpuji dengan Dia, dengan sendiri-Nya. Makhluk, terlalu hina untuk memuji-Nya, yang Dia terlalu terpuji. Terlalu kecil otak manusia untuk menakar kebesaran-Nya. Terlalu lemah man...

30. Al-'Adil

  30. Al-'Adil Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Pemahaman (fikih) syariat menyatakan definisi umum 'adil adalah: "wad'ussyai' fi mahallihi" (meletakkan sesuatu pada tempatnya). Dengan kata lain, profesional dan proporsional. Adil yang telah menjadi kosa kata bahasa Indonesia, bukan berarti sama rata sama rasa. Artinya, anugerah yang diberikan Tuhan sesuai dengan daya tampung yang dimiliki seseorang (kapasitas). Seseorang akan dibalasi sesuai dengan perbuatan yang dikerjakan. Keadilan Tuhan divisualisasikan dengan mizan berupa balasan yang setimpal, tidak lebih dan tidak kurang. Namun, keadilan Tuhan tidak bisa dibatasi dalam framework black or white. Otoritas yang dimiliki-Nya tanpa batas. Keadilan dapat dipahami sebagai keserasian bentuk, sehingga indah untuk dilihat, sekaligus menyimpan keagungan. Kisah cinta Zulaikha kepada Yusuf yang berakhir di penjara. Mungkin bentuk lain dari keadilan Tuhan. Ketika tempat tidak lagi menjadi persoalan, niscaya jeruji ...

29. Al-Hakam

  29. Al-Hakam Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Alhakam adalah nama Allah yang ke-dua puluh sembilan. Alhakam artinya yang menghukumkan, memutuskan, menetapkan, membuat hukum atau undang-undang. Dengan simpulan bahwa Dia Allah Alhakam yang maha menetapkan segala sesuatu. Mukmin wajib meneladani nama Allah Alhakam. Dalam hal ini, gurunda (muallim) K.H. Bachit (Kalimantan Selatan) menyuruh mencontoh sembilan sifat Tuhan sebelum memahami Alhakam. Sembilan teladan yaitu: Maha mengetahui (Al'alim),   maha menyempitkan (Alqabidh), maha meluaskan (Albasith), maha merendahkan (Alkhafidh), maha meninggikan (Arrafi'), maha memuliakan (Almu'iz), maha merendahkan (Almudzil), maha mendengar (Assami'), maha melihat (Albasir), kemudian baru Alhakam. Pembuat hukum (legislator) yang paling sempurna adalah Allah SWT. Menelusur nama dan sifat Allah Alhakam sama dengan tuntunan (panduan) moral. Bukan semata-mata ayat hukum yang menghukum. Berulang ayat-ayat moralitas ekonomi, kesejahteraa...

KEMUSNAHAN MATERI

  KEMUSNAHAN MATERI Oleh Ma'ruf Zahran Sabran Fase penciptaan alam merupakan kondisi berulang. Dari tiada menjadi ada, menjadi tiada, menjadi ada. Lalu, menjadi ada atau tiada, sangat bergantung kepada Tuhan-mu. Firman-Nya: "Ketika hari itu datang, tidak seorang-pun yang sanggup berbicara, kecuali dengan izin-Nya, maka diantara mereka ada yang sengsara dan ada yang berbahagia. Maka, adapun orang-orang yang sengsara, tempatnya di neraka. Di sana mereka mengeluarkan dan menarik napas dengan merintih. Mereka kekal didalamnya, selama ada langit dan bumi. Kecuali jika Tuhan-mu menghendaki yang lain. Sungguh, Tuhan-mu maha pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki." (Hud:105-107). Begitu pula kondisi, situasi dan eksistensi surga di akhirat. Dalam firman: "Dan adapun orang-orang yang bahagia, tempat mereka di surga. Mereka kekal didalamnya, selama ada langit dan bumi. Kecuali jika Tuhan-mu menghendaki lain. Sebagai karunia yang tiada putusnya." (Hud:108). Akhi...

TERAKHIR TIDAK ADA LAGI KOMENTAR

  TERAKHIR TIDAK ADA LAGI KOMENTAR Oleh Ma'ruf Zahran Sabran Akhirnya, masih ada yang mau diributkan. Ribut adalah ciri utama orang kafir. Ribut tanda tidak mengenal-Nya. Diam, tenang, senyap, merupakan tanda mengenal-Nya. Penelitian kepustakaan (library research) dengan kitab suci Alquran membongkar perilaku dan kalam orang yang mengaku wali. Tetapi wali kepalsuan dan kepalsuan wali, hari ini wajib dibongkar. Jika tidak, fatwa, dakwah, tausiah, khutbah yang viral melalui youtube dan instagram hanya sesat-menyesatkan. Terjebak pada halusinasi dan mimpi tanpa ilmu (fa aftaw bighairi 'ilm, dhallu wa adhallu). Keributan menjadi tanda ujung zaman. Wali kamil (sempurna) banyak diam, dan tidak mau membongkar masa lalu. Masa lalu, sekarang dan akan datang adalah fakta skenario Allah SWT. Paham terhadap skenario-Nya, kenapa lagi dibahas? Lagi-lagi yang dikaji adalah begini-begini. Lalu-lalu dituju adalah begitu-begitu. Masa lawas, biarkan dia lintas. Masa sekarang, biarkan dia ...

INDONESIA KIBLAT PEMIKIRAN ISLAM POST-MODERN

  INDONESIA KIBLAT PEMIKIRAN ISLAM POST-MODERN Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Peran Timur Tengah dalam melahirkan (bidan) bagi Islam dan kepenjagaannya sudah berhasil. Sejarah abad ke-7 Masehi merekam jejak kejuangan, kepahlawanan generasi sahabat, secara gilang-gemilang. Ketika itu, supremasi dunia terbelah dua. Timur-barat yang saling berebut hegemoni (pengaruh kekuasaan). Tidak sebatas itu, hegemoni politik berimbas terhadap penguasaan kantong dan pundi ekonomi   (pendapatan negara). Keduanya saling berperang. Artinya, pergolakan Persia (belahan dunia timur) dan Romawi (barat) menjadi tantangan tersendiri bagi dakwah Islam masa Rasulullah SAW. Memang, negara timur-barat, utara-selatan banyak yang mengadopsi pemikiran Islam toleran pascamodern dari ahli dan pakar agama di Indonesia. Tetapi, saat mereka akan menerapkan, mereka terbentur pada persoalan domestik yang klasik. Terutama saat berhadapan dengan kultur (budaya) Arab yang sangat over maskulin. Terhalang oleh buda...

GLOBALISASI DAN RESPON MUSLIM INDONESIA

  GLOBALISASI DAN RESPON MUSLIM INDONESIA Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Nilai Islam lebih dari sebatas globalisasi. Dunia global dalam pandangan ajaran, doktrin Islam masih rendah, kecil, sementara. Makna "duna" adalah rendah, kecil, atau hina. Demikian pula kesenangan dunia adalah "duna". Diambil dari kata duna, kemudian menjadi kata dunia. Antitesa globalisasi adalah eskatologi. Secara face to face, dunia vs akhirat. Namun, tidak dengan pandangan Islam. Dia berdiri sendiri, unik dalam menyikapinya. Dunia bukan lawan dari akhirat, dan akhirat bukan lawan dari dunia. Totally, ajaran ibadah dalam Islam mengandung dimensi horizontal, vertikal dan post-vertikal. Bukan hanya meta-kognisi, tidak sebatas meta AI, chat GPT, atau program Gemini. Semuanya, kecerdasan buatan manusia untuk memahami bahasa alam. Tuhan banyak berbicara tentang dua alam. Alam dunia dan alam akhirat. Keduanya positif dalam ajaran-Nya. Dalam makna, dunia merupakan sawah ladang akhirat (ad-dun...

IMIGRAN BANJAR MEMBAWA SULUH AGAMA

IMIGRAN BANJAR MEMBAWA SULUH AGAMA Oleh Ma'ruf Zahran Sabran Imigran banjar telah terkenal sejak dulu. Terutama pada pertengahan abad ke-16 Masehi (tahun 1750). Ide penggagas dan dipelopori, didukung oleh Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al-Banjari, dengan Sultan Tahliliyah dan Pangeran Hidayat.   Imigrasi, dari "banua" banjar ke "banua" lain. Tidak berlebihan bila suku banjar adalah satu, tapi ada dimana-mana. Baik sebagai ansar (penolong) maupun muhajirin (pendatang). Berabad-abad mereka menyiarkan Islam, namun tidak mengambil upah dari dakwah mereka. Untuk kehidupan sehari-hari, mereka berdagang dengan jujur, sehingga dakwah mereka menjadi mujur. Ada pula keseharian mereka "bepandai." Profesi tukang besi yang mereka bawa dari negeri leluhur yaitu Nagara, Daha Selatan, sekarang masuk pada wilayah Kabupaten HSS (Hulu Sungai Selatan) Kalimantan Selatan, menjadi mata pencaharian sehari-hari. Berbeda sekali dengan oknum pendakwah sekarang ini. ...

TRADISI MUSLIM BORNEO: TASWIR SENI ISLAM YANG TERLUPA

TRADISI MUSLIM BORNEO: TASWIR SENI ISLAM YANG TERLUPA Oleh Maruf Zahran Sabran Karya seni indah tentu lukisan dari sang pelukis yang berjiwa lembut, rasa peka (sens), kasih (mercy) dan suka melindungi (protect) secara wajar. Taswir, keindahan bentuk, kesempurnaan kreasi, royal kemurahan, kemahaan sifat santun, sapaan lembut, dan akumulasi keluhuran milik siapa? Bila ada taswir, pertanda ada musawwir. Al-Musawwir (maha dan ahli lukis) adalah Tuhan yang dikenal oleh semua makhluk. Al-Musawwir adalah isim ma'rifah (nama yang dikenal). Potensi untuk mengenal Dia, sudah Dia tiupkan (nafkhiyyah) kesemua lukisan-Nya (maswir). Untuk menyempitkan arti taswir (keindahan seni) dengan ucapan berhikmah dan bestari. Pemangkat, kota kecil kecamatan melalui corong masjid besar At-Taqwa, menjelang azan Jumat telah disampaikan taswir. Taswir disini, bukan kaligrafi, atau sulaman kain emas bertulis ayat. Namun masyarakat muslim Pemangkat sudah mafhum bahwa taswir adalah ceramah singkat menant...

UJIAN AKHIR SEMESTER - D3 GIZI KELAS A

  UAS GANJIL D3 GIZI KELAS A MATA KULIAH AGAMA ISLAM - POLTEKKES PONTIANAK TAHUN AKADEMIK 2024/2025 Dosen: H. Ma'ruf, S.Ag, M.Ag Soal: Makanan bergizi rohani adalah pelaksanaan rukun Islam seperti puasa. Coba jelaskan dan berikan contoh, bagaimana ibadah puasa mampu bekerja secara efektif menahan dorongan korupsi! Meyakini agama Islam sebagai sumber moral (ber-akhlak) merupakan embrio bagi kebahagiaan (sa'adah) dan kebaikan (hasanah) di dunia dan di akhirat, serta dihindarkan dari siksa neraka. Adalah cita-cita (doa) orang-orang mukmin. Doa di atas, menjadi zikir pagi dan petang. Jelaskan pengaruh energi zikir terhadap keseimbangan jasmani dan rohani, serta kemajuan kesehatan mental? Puncak beragama adalah berakhlak. Menjadi indikator bagi kesempurnaan iman adalah parameter bagi orang yang mampu meraih peringkat tertinggi keluhuran akhlak (ahsanuhum khuluqa). Bagaimana bentuk pelayanan kesehatan secara prima dan tanggap dari petugas gizi profesional terhadap pasien bi...

UJIAN AKHIR SEMESTER - D3 GIZI KELAS B

  UAS GANJIL D3 GIZI KELAS B MATA KULIAH AGAMA ISLAM - POLTEKKES PONTIANAK TAHUN AKADEMIK 2024/2025 Dosen: H. Ma'ruf, S.Ag, M.Ag Soal: Bagi Nabi Muhammad SAW, salat adalah wisata rohani, disamping relaksasi jasmani. Coba buat metrik hubungan (korelasi) signifikan antara salat dengan kesehatan jasmani. Berikan contoh gerakan dan bacaan salat yang berpengaruh terhadap kesehatan jantung, liver (hati), ginjal, otak, darah. Lalu, pastikan kejelasan bahwa salat membawa efek normal dalam metabolisme kerja tubuh! Gizi, diksi yang kerap kali disebut Alquran dengan istilah (terminologi) thayyib. Sedang kebolehan untuk dikonsumsi disebut halal. MUI dan Balai POM, adalah dua instansi yang memiliki kapasitas untuk menjamin kehalalan dan kegizian melalui sertifikasi halal. Coba jelaskan pengaruh kehalalan dan kegizian terhadap kesehatan lahir dan batin! Sehingga keduanya saling bersinergi dalam upaya menciptakan generasi qurani dan masyarakat madani. Uraikan beserta contoh! Unit terkec...

UJIAN AKHIR SEMESTER - D4 GIZI KELAS B

  UAS GANJIL D 4 GIZI KELAS B MATA KULIAH AGAMA ISLAM - POLTEKKES PONTIANAK TAHUN AKADEMIK 2024/2025 Dosen: H. Ma'ruf, S.Ag, M.Ag Soal: Gerakan para ibu dan puteri muslimah dibidang gizi dan kesehatan keluarga menjadi iconic giat abad ini. Banyak paham dan organisasi yang mewadahinya. Misal organisasi perempuan, Salimah, Aisyiah, Fatayat, Muslimat, KOHATI. Uraikan agenda mereka, dengan mengambil satu sampel saja dari organisasi di atas. Otoritas agama sangat penting saat membicarakan permasalahan umat manusia. Terutama ketika agama berperan aktif dalam mencari solusi konflik antar negara, meredakan dan memediasi kepentingan regional (kawasan). Tentu, membahasakan agama dengan idiom kekinian. Diangkat agenda international meeting seperti pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, keadilan, hak asasi manusia, krisis pangan dunia, free Palestin, rasisme, genosida, migrasi antar benua (pengungsi). Coba tambah lagi topik apakah yang dibahas dalam sidang PBB (Perserikatan Bangsa-Bang...

UJIAN AKHIR SEMESTER - AKHLAK TASAWUF BERBASIS PENELITIAN MAHASISWA

UAS MATA KULIAH AKHLAK TASAWUF BERBASIS PENELITIAN MAHASISWA SEMESTER SATU (GANJIL) KELAS E PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FTIK IAIN PONTIANAK TAHUN AKADEMIK 2024/2024 Dosen ; H. Ma’ruf, S.Ag, M.Ag   Soal UAS berbasis Penelitian Lapangan oleh Mahasiswa: File interview (dokumen dan hasil wawancara) mahasiswa dengan Usman bin Melek bin Beddu Al-Muqaddas mempublikasi keterhubungan (korelasional) antara syariat dan hakikat adalah sistemik (satu kesatuan yang tak terpisahkan). Kenyataannya, Al-Muqaddas mengurai tiga tingkatan salat. Ketiga dimensi salat wajib dikerjakan pada satu (esa) perbuatan salat. Salat lima waktu menjadi kajian fikih, salat wustha menjadi kajian tauhid, salat daim menjadi kajian tasawuf. Tolong jelaskan ketiga macam salat tersebut, mohon disertakan dalil nakli dan dalil akli! Awab At-Tamimi (praktisi dan pensyarah dalam pengajian tasawuf) mengulas: Hasil wawancara kelompok dua bahwa At-Tamimi menguatkan amal-amal sunnah, mendawamkan zikir yang bersan...

MENEMUKAN JALAN TENGAH DALAM PEMAHAMAN ISLAM

  MENEMUKAN JALAN TENGAH DALAM PEMAHAMAN ISLAM Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Moderat (wasathiyah) istilah yang digunakan oleh kitab suci Alquran guna memberi arti jalan tengah. Istilah Islam wasathiyah dipopulerkan oleh Azyumardi Azra (cendekiawan muslim di Indonesia). Azra ingin membumikan ajaran yang mengayomi dengan penuh kasih sayang dan bersikap adil dan setimbang (qisth). Maksudnya, tidak ekstrim kanan dan bukan ekstrim kiri. Sikap ekstrimis dalam bentuk apapun dilarang agama. Contoh, bangsa Yahudi merasa dirinya lebih mulia, terhormat dan lebih bermartabat daripada bangsa-bangsa lain di dunia (cauvinistik). Dalam konteks kitab suci, jika mereka menerjemahkan kemuliaan bangsa, maka mereka merujuk kepada bangsa Yahudi. Namun, jika kitab suci mengecam perilaku kejahatan, maka mereka lontarkan kepada bangsa-bangsa non Yahudi. Sejak fase Ya'kub sampai Isa putera Maryam. Lalu, dogma agama menjadi pembenar atas tindakan destruktif (perilaku merusak). Diutus rasul Muhammad dalam...